Kalimat perintah adalah kalimat yang mengharapkan respon atau tanggapan dari mitra komunikasi. Berdasarkan ciri formalnya, kalimat ini memiliki pola intonasi yang berbeda dengan pola intonasi kalimat berita dan kalimat Tanya. Pola umum intonasi kalimat perintah ialah naik pada bagian awal (2 3).
Contoh :
a) Pergi !
2 3
b) Pergilah !
2 3 2
c) Pergilah sekarang juga !
2 3 2 2 2 1
Selain ciri intonasi, kalimat perintah juga ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:
a) Penggunaan tanda seru (!) dalam bahasa tulis, misal :
- Tidurlah !
- Bicaralah, jangan diam saja !
b) Penggunaan partikel lah pada predikat verba, misal:
- Tulislah namamu pada tempat yang disediakan !
- Matikanlah lampu sebelum tidur!
c) Penggunaan pola susun inversi (P-S), misal :
- Datanglah kamu ke rumah saya !
- Tertawalah engkau sepuas-puasnya !
d) Penggunaan predikat verba tanpa awalan
- Membaca- bacalah doa sebelum makan
- Membalas – balaslah surat itu
- Mempertanggungjawabkan – pertanggungjawabkan sendiri perbuatanmu
Untuk memperhalus perintah, biasanya digunakan sarana-sarana penghalus, seperti :
(a) Pelembutan intonasi, dalam bahasa tulis berupa penghilang tanda seru (!)
(b) Pemakaian partikel lah
Contoh :
Pergilah – lebih halus daripada pergi !!
Makanlah – lebih halus daripada makan !!!
(c) Pemakaian kata penghalus :maaf, tolong, sebaiknya, seyogiyanya, silakan, mohon, sudilah kiranya, berkenan kiranya, dll
Contoh :
Tolong ambilkan pisau. Lebih halus daripada ambilkan pisau!!
Dimohon bapak/ibu hadir diacara itu. Lebih halus daripada hadirlah diacara itu
(d) Pengubahan ke struktur Tanya
Contoh :
Carikan pensil lain – apakah ada pensil lain?
Bersihkan papan tulis – adakah petugas piket untuk menghapus papan tulis?
(e) Pengubahan ke struktur berita
Contoh :
Berkenanlah hadir !
Kami akan sangat berterimakasih kalau bapak berkenan hadir
Sumbanglah kami !
Kalau ibu berkenan menyumbang, kami sangat berterima kasih
2. Macam Kalimat Perintah
Kalimat perintah biasanya dibedakan atas beberapa macam sebagai berikut:
(a) Perintah biasa atau suruh, misal :
Jawablah dengan singkatdan jelas !
Mandikan adikmu dengan air hangat !
(b) Larangan, misal:
jangan engkau sakiti hatinya!
Jangan biarkan dia menangis !
(c) Sindiran, misal :
Ambilah semua yang telah kau berikan pada ku !
Masukan tangan mu ke mulut buaya itu kalau berani !
(d) Permintaan/harapan, misal :
Saya minta anda belajar dengan sungguh-sungguh
Saya harap anda belajar dengan sungguh-sungguh
(e) Permohonan, misal :
Saya mohon bapak berkenan hadir
Kami mohon pak camat berkenan member sambutan
(f) Persilaan, misal :
Hadirin dipersilakan berdiri
Para tamu undangan dipersilakan menikmati hidangan yang telah disediakan
(g) Saran, misal :
Saya sarankan anda pulang saja
Menurut hemat saya lebih efisien kalau bapak memakai motor gerobak
Berdasarkan kompleksitasnya, kalimat perintah dibedakan atas :
(a) Kalimat perintah sederhana, misal:
Makanlah !
Tidurlah !
(b) Kalimat perintah kompleks, misal :
Servis lengkap mobil ini !
(meliputi stel klep, stel pengapian, bersihkan kaburasi dan lain-lain)
Ada penerimaan PNS, melamarlah segera !
(meliputi melihat syarat-syarat, mencari syarat-syarat, membuat surat lamaran dan lain-lain
Berdasarkan bentuk responnya kalimat perintah dibedakan atas :
(a) Kalimat perintah yang menghendaki respon jawaban, misal :
Sebutkan pasal-pasal UUD 1945 yang memberikan jaminan tentang HAM !
Katakana dengan jujur apa yang ada di hatimu !
(b) Kalimat perintah yang menghendaki respon tindakan, misal:
Hapuslah papan tulis !
Ambilkan pensil di almari !
Berdasarkan waktu untuk meresponnya, kalimat perintah dapat dibedakan atas :
(a) Kalimat perintah yang menghendaki respon sesaat, misal :
Matikan lampu itu !
Bukalah jendela agar tidak pengap !
(b) Kalimat perintah yang menghendaki respon lama, misal :
Buatkan rumah untuk ibumu, kasihan rumahnya akan roboh!
Sedikit demi sedikit menabunglah untuk bekal hari tua
Berdasarkan eksplisit tidaknya, perintah dibedakan atas : perintah eksplisit (tersurat) dan perintah eksplisit (tersirat), misal :
- Sepeda motor saya mogok, tolong diperbaiki !
(meskipun tidak disuruh, pihak yang diperintah mesti mendiiagnosis sebab-sebab mogok, apakah busi mati, aki tekor, pengapian mati,bahan bakar tidak mengalir /habis dan lain-lain, baru melakukan perbaikan)
- Para tamu dipersilakan menikmati hidangan yang tersedia
(meskipun tidak disuruh, para tamu mestinya mengambil piring, sendok, makanan, baru makan)
comment 0 comments
more_vert