Produktivitas kerja dan motivasi sangatlah berkaitan erat. Seorang tenaga kerja yang memiliki motivasi kerja yang kuat akan cenderung menunjukkan produktivitas kerja yang tinggi, Demikian pula sebaliknya. Produktivitas kerja dapat diartikan sebagai proses dan juga sebagai hasil. Sebagai proses, produktivitas kerja mengandung makna “the will”(keinginan) dan “effort” (upaya) manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupannya di segala bidang. Oleh karena itu makna utama produktivitas kerja adalah sikap mental yang selalu memandang bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini
Sebagai hasil, produktivitas dimaknai sebagai kinerja yang mencakup efektivitas dan efisiensi. Efektivitas berhubungan dengan sejauh mana tujuan dapat dicapai, sedangkan efisiensi berhubungan dengan sejauh mana sumber daya yang dimiliki dapat digunakan secara tepat dan benar. Hubungan antara efektivitas dan efisiensi dijelaskan sebagai berikut:
1. Efektivitas dan efisiensi tinggi menghhasilkan produktivitas tinggi (produksif)
2. Efektivitas dan efisiensi rendah menunjukkan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengelolaan atau miss management
3. Efektivitas tinggi tapi efisiensi rendah berarti terjadi pemborosan
4. Efektivitas rendah tapi efisiensi tinggi berarti tidak tercapai sasaran
Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan atau pekerja untuk bekerjasama bagi kepentingan perusahaan, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai, sebaliknya, apabila terdapat motivasi yang besar dari para karyawan, maka hal tersebut merupakan suatu jaminan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, manajer atau wirausahawan harus selalu menimbulkan dorongan kerja atau motivasi kerja yang tinggi bagi para karyawannya
Para wirausahawan yang mengelola perusahaan, diharapkan mengetahui dan menelusuri sifat, watak, sikap , kepribadian dan kesejahteraan tenaga kerja. Para wirausahawan dapat melaksanakannya dengan cara :
1. Menciptakan rasa kepuasan didalam bekerja
2. Menciptakan semangat kerja
3. Menciptakan loyalitas kerja
4. Menanamkan moral yang tinggi terhadap tenaga kerja
5. Menciptakan rasa kepuasan dan persaudaraan antara atasan atau pimpinan dengan para tenaga kerja
6. Menciptakan kerjasama yang harmonis antara pimpinan dan tenaga kerja
7. Mengangkat dan mengembangkan harkat derajat kemanusiaan
8. Memenuhi kebutuhan kesejahteraan untuk para tenaga kerja yang layak
Pada dasarnya, tenaga kerja itu memerlukan pengertian, pengakuan, harga diri, ingin dihormati dan tanggapan-tanggapan dari para wirausahawan yang mengelola perusahaan. Sudah barang tentu suasana lngkungan tempat bekerja yang menyenangkan merupakan salah satu alat untuk menciptakan dan mengembangkan para tenaga kerja. Jika semua pihak dapat menciptakan iklim kerja yang sehat berarti akan terjadi suasana saling menghormati persamaan hak dan kewajiban masing-masing
Motivasi atau dorongan kepada para karyawan untuk bersedia bekerja sama demi tujuan bersama ini terdapat dua macam, yaitu :
1. Motivasi financial
Yaitu dorongan yang dilaukan dengan member imbalan financial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering disebut insentif. Motivasi financial dapat berupa:
a. Promosi jabatan
Promosi adalah memindahkan tenaga kerja dari suatu jabatan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi daripada sebelumnya dengan wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Peningkatan beban kerja tersebut tentu saja juga diimbangi dengan kompensasi yang lebih besar dibandingkan dengan jabatan sebelumnya. Kebalikan dari promosi adalah demosi, yaitu penurunan jabatan dan tanggung jawab yang disertai dengan pengurangan kompensasi
b. Kompensasi tenaga kerja
Tentu saja kegiatan seorang bekerja salah satunya adalah mendapatkan penghasilan. Kegiatan kompensasi dimaksudkan untuk member balas jasa atau imbalan kepada tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan kontribusinya dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan memberikan kompensasi yang sesuai maka motivasi kerja karyawan akan meningkat
c. Bonus dan tunjangan
Bonus dan tunjangan merupakan insentif material diluar kompensasi kerja yang dimaksudkan sebagai daya dorong meningkatkan kesejahteraan para tenaga kerja. Para wirausahawan yang mengelola perusahaan, memberi bonus dan tunjangan yang cukup memadai sebagai salah satu cara untuk meningkatkan dan mengembangkan produktivitas karyawannya dalam bekerja
2. Motivasi non financial
Yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk financial atau uang. Motivasi non financial pada umumnya meliputi hal-hal berikut:
a. Peningkatan kualitas lingkungan kerja
Insentif semimaterial adalah daya pendorong dalam pengembangan yang diberikan kepada para tenaga kerja, agar kegairahan dan rasa kepuasan didalam bekerja dapat meningkat. Intensif ini motivasinya tidak dalam bentuk pemberian uang akan tetapi diberikan diberikan dalam bentuk memberikan dan menyediakan fasilitas, keslamatan dan kenyamanan
b. Insentif nonmaterial
Insentif nonmaterial adalah segala sesuatu perangsang yang diberikan perusahaan untuk dapat meningkatkan rasa kepuasan didalam bekerja. Motivasi ini diberikan dengan cara:
1) Sikap atasan atau pimpinan perusahaan terhadap tenaga kerja secara manusiawi
2) Adanya perhatian atasan atau pimpinan terhadap para tenaga kerja secara individu
3) Adanya penghargaan dari atasan atau pimpinan atas dedikasi dan prestasi kepada para tenaga kerja
4) Adanya perhatian atasan atau pimpinan terhadap kelompok kerja
5) Adanya sikap simpati dari atasan atau pimpinan terhadap tenaga kerja secara individu
6) Adanya hubungan kerja yang serasi
comment 0 comments
more_vert