Norman Maier
mengajukan dua criteria untuk menilai efektivitas potensial dari suatu
keputusan.
1. Kualitas
objektif dari keputusan yang ditujukan seberapa jauh proses pembuatan keputusan
formal telah dilaksanakan. Jika seorang wirausaha telah melakukan identifikasi
masalah, mengumpulkan informasi, menyusun alternative, menilai dan memilih
alternative terbaik maka keputusannya akan memliki kualitas objektif yang
tinggi. Kualitas keputusannya ini diperlukan terutama untuk memecahkan masalah
yang bersifat teknis
2. Penerimaan
karyawan, maksudnya adalah bahwa keputusan yang dibuat tersebut bisa diterima
oleh para pelaksananya, dalam hal ini karyawan. Keputusan yang tidak bisa
diterima oleh para karyaawan akan sulit diterima karyawan akan sulit untuk
dilaksanakan. Penerimaan keputusan ini diperlukan terutama untuk memecahkan
masalah-masalah yang menyangkut nasib banyak karyawan
Berdasarkan dua
criteria tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk
memenuhi criteria kualitas keputusan yang tinggi, seorang wirausaha harus
bekerja sendiri dengan menggunakan segala kemampuan, pengalaman dan
kebijaksanaan
2. Untukk
memenuhi criteria penerimaan, seorang wirausahawan harus mendapatkan informasi,
pendapat dan consensus dari bawahanya
Mutu atau
kualitas suatu keputusan sangat ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Bakat
membuat keputusan
2. Pengalaman
pembuat keputusan
3. Kemampuan
dalam mengumpulkan, mengolah dan menganalisis serta menginterpretasikan bahan,
data-data dan fakta yang diperlukan
4. Metode
pengambilan keputusan
Kesulitan
yang bisa timbul apabila kedua criteria tersebut ternyata bertentangan, dalam
arti bahwa keputusan yang bersifat objektif dianggap yang terbaik belum tentu cepat diterima oleh
para pelaksananya. Victor Vroom dan Philip Yetton membagi lima jenis gaya
pembuatan keputusan manajemen sesuai derajat keterlibatan bawahan dalam
memecahkan masalah.
1. Seorang
wirausahawan membuat keputusan sendiri dengan informasi yang dimilikinya
2. Seorang
wirausahawan membuat keputusan sendiri tetapi meminta informasi dari bawahan
3.
Seorang wirausahawan
membahas masalahnya dengan bawahan yang besangkutan secara kelompok tetapi
membuat keputusan sendiri
4.
Seorang wirausahawan
membahas masalahnya dengan bawahan yang bersangkutan secara kelompok dan
keputusan dibuat sebagai consensus
Setelah mengambil keputusan, seorang wirausahawan harus segera
menentukan sisasat untuk menyelamatkan pelaksanaan dan penyelenggaraan
keputusan. Siasat sebaiknya tidak diketahui oleh pihak lain dan dijalankan
melalui rangkaian pemberian perintah pelaksanaan dan penyelenggaraan. Menurut
Prajudi Atmo Sudirjo ada 8 macam strategi atau siasat pelaksanaan keputusan,
yaitu sebagai berikut:
1.
Siasat Infiltrasi
Ada kemungkinan suatu keputusan jika
sekaligus dikemukakan akan ditolak. Dengan demikian sebaiknya dimulai dengan
menemukakan bagian yang dapat diterima. Selanjutnya bagian-bagian, dikemukakan
dan dilaksanakan sampai seluruh keputusan selesai dilaksanakan
2.
Siasat Mengalihkan
Perhatian
Siasat ini ditempuh dengan mengalihkan
perhatian orang-orang yang menentang keputusan yang telah dibuat dengan
menampilkan dan menghangatkan isu-isu atau hal-hal yang tidak ada hubungannya
dengan keputusan. Dengan demikian, mereka sibuk dengan hal-hal lain sehingga
wirausahawan dapat melaksanakan keputusan tanpa gangguan
3.
Siasat Tempa Besi
Selagi Panas
Jika suatu keputusan sedang
hangat-hangatnya disambut oleh kelompok organisasi maka segera mulai dengan
pelaksanaan sampai selesai. Jangan menunggu waktu atau ragu-ragu sehingga
sasaannya tidak mendukung lagi
4.
Siasat Menanam Kekuatan
Apabila suatu keputusan mengandung
risiko ditolak oleh organisasi maka sebaiknya mendekati orang-orang yang setuju
dengan keputusan yang diambil. Memminta pendapat dari mereka dan meyakinkan
mereka akan kebaikan pelaksanaan keputusan tersebut. Perluaslah persetujuan
atas keputusann sampai sebagian besar kelompok terutama mereka yang langsung
bersangkutan dapat menerima dengan penuh kepercayaan dan kesediaan
5.
Siasat Kambing Hitam
Dalam pelaksanaan keputusan, mengambing
hitamkan orang-orang yang menentang keputusan yang diambil
6.
Siasat Gempa Bumi
Merupakan siasat pelaksanaan keputusan
secara menyeluruh dan secara mendadak sehingga orang-orang yang tidak sempat
menentang keputusan yang diambil
7.
Siasat Cari Kawan
Kadang suatu keputusan juga melibatkan
rekan manajer lainnya. Oleh sebab itu, sebaiknya keputusan tersebut menjadi
point decision (keputusan bersama) yang harus diterima dan dilaksanakan bersama
8.
Siasat Devide Et Empera
Siasat pecah belah ini adalah siasat
klasik yang digunakan oleh para pengusaha-pengusaha atau raja-raja zaman dahulu
walaupun sangat licik. Akan tetapi untuk kepentingan umum siasat memecah belah
anak buah yang justru harus dipupuk dalam rangka mengejar efisiensi kerja
Share This :
comment 0 comments
more_vert