A. Reaksi Kinetik Terhadap Lafal Tekanan, Intonasi dan Jeda yang Lazim/Baku dan yang tidak
Pernahkah anda kesulitan menangkap isi percakapan ketika sedang bercakap-cakap dengan seorang teman? Apa sebabnya? Salah satu faktor penting penyebabnya kemungkinan besar adalah ketepatan lafal, tekanan, intonasi dan jeda dalam mengucapkan kata atau kalimat. Mengapa demikian? Anda perlu mengetahui bahwa lafala, tekanan, intonasi dan jeda memegang peranan penting dalam bahasa lisan. Ketidaktepatan dalam penggunaannya akan mengakibatkan isi tuturan tidak dapat dimengerti oleh pendengarnya dengan jelas. Oleh karena itu ,agar terhindar dari kasus tersebut. Anda hendaknya mengenal dan menguasai lafal, tekanan, intonasi dan jeda dalam bahasa tutur
Anda tentu akan mudah memahami maksud atau isi kalimat bacaan yang dibaca. Akan tetapi, dalam bahasa lisan tidak semudah itu. Hal ini disebabkan bahasa lisan berkaitan dengan lafal, tekanan, intonasi dan jeda
1. Lafal
Lafal adalah cara mengucapkan bunyi bahasa. Misalnya kata “kita” berbeda bunyinya dengan kata “pita”. Perbedaan pengucapan bunyi bahasa ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan konsonan dan vocal. Pelafalan sebuah bunyi bahasa akan menentukan makna, melafalkan kata yang tidak tepat dapat menyebabkan salah pengertian. Pelafalan kata tertentu yang salah akan menyebabkan kata tersebut menjadi kata yang tidak baku atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
Perhatikan contoh kalimat berikut ini:
a. Walaupun kamu berusaha meyakinkan, saya tetap merasa sangsi
b. Kapal livina tenggelam karena sarat penumpang
c. Pekerjaan kalian harus ditulis dengan menggunakan kertas folio
Apabila anda melafalkan kata yang bercetak miring dalam kalimat tersebut, akan menjadikan kata tersebut salah arti
a. Dia mendapatkan sanksi dari kelas karena ketidak disiplinan
b. Semua peserta telah mengikuti syarat yang telah ditetapkan
c. Penyakit polio harus dicegah sejak dini
2. Tekanan
Tekanan adalah proses penberian tekanan pada bagian kata yang dianggap lebih penting dalam sebuah kalimat
Contoh :
Saya akan pulang besok pagi bersama adik
Kalimat diatas dapat diberi penekanan berbeda seperti berikut
a. Saya akan pulang besok pagi bersama adik
b. Saya akan pulang besok pagi bersama adik
c. Saya akan pulang besok pagi bersama adik
d. Saya akan pulang besok pagi bersama adik
Contoh diatas menunjukkan bahwa kalimat (a) menekankan pada saya, kalimat (b) menekankan pada kata akan pulang, kalimat (c) menekankan pada kata besok pagi dan kalimat (d) menekankan kata bersama adik
3. Intonasi
Intonasi adalah lagu kalimat yang mencakup nada dan tekanan. Dalam hal ini intonasi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nada dan keras lembutnya tekanan pada kalimat
4. Jeda
Jeda adalah perhentian sebentar pada sebuah tuturan. Aspek jeda juga berpengaruh pada perubahan makna dalam tuturan
B. Komentar atau Ungkapan Lisan terhadap Lafal Tekanan, Intonasi dan Jeda yang Lazim/Baku dan yang tidak
Memberikan komentar berarti mengajukan pertimbangan atau pendapat terhadap sesuatu. Mengomentari dapat diajukan apabila kita menguasai atau memahami sesuatu yang akan dikomentari. Komentar dapat berupa pernyataan setuju, tidak setuju, usulan, kritik atau sanggahan yang bersifat tidak memaksa
Mengomentari lafal, tekanan, intonasi, jeda yang tidak lazim atau baku dan yang tidak, dapat dilakukan terhadap tuturan atau informasi yang disampaikan secara lisan
Berikut adalah tanda-tanda yang digunakan dalam wacana :
Tanda lafal :
[ ] : huruf yang berada didalam kurung siku tidak dibaca
ẻ : bunyinya lebih ditekankan daripada e. contoh, kata anẻka
Tanda intonasi :
ᴧ : menaik
v : menurun
- : mendatar
Tanda jeda
/ : berhenti sejenak
// : berhenti agak lama
comment 0 comments
more_vert