Program kerja pada umumnya berisi sejumlah kegiatan untuk dilaksanakan oleh seseorang, bagian dari suatu organisasi atau suatu organisasi. Pelaksanan program kerja itu dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan kewajiban atau tugas untuk mencapai tujuan yang selaras dengan visi-misinya
Disamping apa yang akan dilaksanakan, program kerja kalau dipandang perlu bisa dilengkapi penjelasan tentang kapan dan dimana pelaksanaanya, serta siapa pelaksananya. Bahkan tidak jarang suatu program dibuatkan proposal oleh penanggugjawabnya karena untuk merealisasikan program itu melibatkan banyak orang. Dalam proposal itu dijelaskan secara detail tentang semua aspek yang berkenaan dengan pelaksanaan suatu program kerja atau kegiatan seperti :nama kegiatan, latar belakang, tujuan, macam/bentuk kegiatan, sasarannya, waktu dan tempat pelaksanaannya, panitia pelaksana, biaya (jumlah dan sumber) dan sebagainya
Program kerja mungkin disusun dan dilaksanakan oleh perorangan, tetapi mungkin juga disusun secara kelompok oleh suatu organisasi. Jika organisasi itu memiliki bagian-bagian, program organisasi itu bisa merupakan kumpulan dari program masing-masing bagian.dan, program masing-masing bagian itu bisa jadi terdiri atas kumpulan/sintesis dari program perorangan yang merupakan staf pada bagian tersebut
Membahas suatu program tidak lain merupakan kegiatan untuk mengkaji, meneliti, mencermati berbagai aspek yang merupakan isi dari suatu program kerja. Lalu, kita menilai apakah logis, realistis, implementatif dan ekonomis. Selain itu, kita nilai pula apakah waktunya tepat, apakah sasaran dan pelaksanaannya tepat dan apakah program itu efektif untuk mencapai tujuan dan mewujudkan visi/misi dan sebagainya
Setelah menilai dengan seksama, seseorang akan menyatakan menerima atau menolak program tersebut. Dalam hal program/rencana ditolak, pengusul program memiliki dua alternatif, yaitu :mengganti/merevesi program atau mempertahankan program dengan memberikan tanggapan balik secara argumentasinya. Dengan demikian terjadilah tawar menawar dan tarik ulur antara pengusul dengan pihak yang menolak. Proses tawar-menawar dan tarik ulur tersebut disebut negosiasi
Beberapa fungsi proposal diantaranya adalah untuk mendirikan usaha, sosial, politik, ekonomi, acara seminar, budaya dan sebagainya
Ada 3 jenis bentuk proposal diantaranya adalah :
1. Proposal bentuk formal
Terdiri atas tiga bagian penting, yaitu bagian pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar, ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan. Bagian isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar metodologi, fasilitas, personalia, keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya. Sedangkan bagian pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
2. Proposal bentuk non formal
proposal non formal ini tidak selengkap proposal formal dan biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat atau hal-hal yang mengandung masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.
3. Proposal semi formal
jenis proposal ini hampir sama dengan proposal non formal karena tidak selengkap jenis proposal formal.
comment 0 comments
more_vert