Pengendalian kualitas bahan dimaksudkan agar tercapai kesesuaian kualitas bahan yang dibutuhkan dengan standar yang telah ditetapkan. pengendalian kualitas bahan antara lain dapat dilakukan melalui uji laboratorium atau uji contoh (sampling test)
Pengendalian kuantitas bahan dimaksudkan agar tercapai kesesuaian jumlah bahan yang akan digunakan untuk memproduksi suatu produk sehingga tidak terjadi pemborosan bahan dan kualitas produk tetap terjamin. Pengendalian kuantitas bahan mencakup tiga hal, yaitu :
a. Analisis kebutuhan bahan
b. Penentuan jumlah pembelian bahan baku
c. Penentuan kapan pembelian harus dilakukan
Contoh analisa kebutuhan:
PT. Mitra merencanakan akan menhasilkan 2000 unit tas. Pada awal tahu persediaan barang jadi tas digudang sebanyak 150 unit. Persediaan akhir tahun sebanyak 300 unit. Setiap unit tas membutuhkan 3 macam bahan yaitu 0,5 kg kulit, 1 buah lem dan 1 ons paku. Maka untuk menentukan kebutuhan bahan adalah sebagai berikut :
1. Menghitung rencana produksi:
a. Volume produksi =(2000+150)-300 unit =1850 tas
2. Menghitung kebutuhan masing-masing bahan :
a. Bahan kulit =1850 x 0,5 = 925 kg kulit
b. Lem = 1850 x 1 buah tube =1850 tube
c. Paku kecil =1850 x 1 ons paku = 1850 ons=18,50 kg paku
3. Menentukan jumlah yang harus dibeli:
No | Nama bahan | Persediaan awal | Rencana persediaan akhir |
1 | Bahan kulit | 50 kg | 35 kg |
2 | Lem | 15 tube | 10 tube |
3 | Paku kecil | 160 ons | 200 ons |
Dari data diatas maka ditetapkan jumlah bahan yang akan dibeli yaitu sebagai berikut:
a. Bahan kulit =(50+935)-35 =940 kg
b. Lem = (15+1850) =1865 tube
c. Paku kecil =(160+1850) =2010 ons =18,10 kg
B. Faktor yang menentukan persediaan
Faktor yang menetukan bahan baku dan bahan penolong adalah sebagai berikut:
a. Volume
Yang dimaksud volume atau jumlah yang dibutuhkan yaitu untuk menjaga kelangsungan (kontinuitas) produksi. Banyaknya bahan baku yang dibutuhkan proses produksi menentukan tingkat persediaan bahan baku. Karena kontinuitas produksi tidak boleh berhenti, maka jika bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi tinggi diperlukan tingkat pesediaan bahan baku yang tinggi pula dan sebaliknya
b. Sifat bahan baku atau penolong
Yang dimaksud adalah cepat rusak(durable goods) atau tahan lama (undurable goods). Barang yang tidak tahan lama akan rusak jika disimpan dalam jangka waktu yang lama oleh karena itu bila bahan baku yang diperlukan tergolong bahan baku yang tidak tahan lama tidak perlu disimpan dalam jumlah banyak. Sedangkan untuk bahan baku yang tahan lama, maka tidak ada salahnya perusahaan menyimpan dalam jumlah besar
Agar kontinuitas produksi tetap terjaga maka perusahaan sebaiknya memiliki apa yang dinamakan dengan persediaan inti yaitu persediaan minimal bahan baku atau penolong yang harus dipertahankan untuk menjaga kontinuitas produksi
comment 0 comments
more_vert