MASIGNCLEAN101

Mengidentifikasi Risiko Usaha.

60 1. Macam-macam risiko usaha.

Risiko dlm bahasa inggris (Risk), adalah kegagalan, kendala, hambatan, akibatnya, bahayanya dan kerugiannya.

Berhasil tidaknya suatu usaha atau bisnis pada dasarnya tidak tergantung pada besar kecilnya ukuran usaha atau bisnis, tapi lebih dipengaruhi dari bagaimana cara pengelolaannya antara lain dalam keorganisasian, keuangan, pembukuan, pemasaran, produksi, bahan baku, model, desain produk dsb.

Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang usaha yg ada, mengumpulkan dan mendayagunakan sumber2 daya yg diperlukan untuk memperoleh keuntungan.

Dengan bertambah luasnya peluang usaha dan segala macam risikonya, maka akan bertambah rumit permasalahannya. Tapi perumbuhan dan perkembangan usaha yg cepat, akan menanamkan rasa tidak takut untuk mengambil keputusan dan bersedia untuk menerima resiko. Jika dianalisis mengenai resiko usaha atau bisnis, selalu berkaitan dengan kreativitas dan inovasi, serta merupakan bagian penting dlm mengubah ide atau gagasan para wirausaha.

Menurut para ahli kewirausahaan, dapat diidentifikasi macam-macam risiko di dalam kegiatan usaha atau bisnis, yaitu resiko karena :

1. Barang-barangnya tidak laku.

2.Barang-barangnya tidak bisa terbayar.

3.Barang-barangnya tidak bermanfaat bagi konsumen.

4.Adanya bencana alam.

5.Adanya pencurian, penipuan dsb.

6. Adanya kredit macet.

7. Utang yg besar dan tidak bisa terbayar.

8. Adanya pemogokan karyawan.

9. Adanya sabotase terhadap usahanya.

10.Harga barang-barangnya turun naik.

11.Adanya persaingan global.

12.Adanya resesi dan inflasi.

13.Adanya gejolak politik di dalam negara.

14.Adanya keuangan usaha.

15.Tidak dipercaya oleh perbankan.

16.Adanya cashflow yg tersendat-sendat.

17.Tingkat penjualan yg rendah.

18.Kacaunya distribusi.

19.Sulitnya mencari bahan baku.

20.Kacaunya manajemen produksi.

2. Mengatasi dan Memperkecil Risiko Usaha.

Seorang wirausaha harus mau dan mampu mengambil risiko yang telah diperhitungkan dengan matang dan selanjutnya risiko-risiko usaha dapat diatasi dan diperkecil dengan adanya :

1. Keahlian dalam mengambil Risiko.

2. Risiko yg diketahui sebelumnya.

3. Risiko pertengahan Usaha.

4. Inisiatif dan inovatif.

5. Risiko usaha yg diasuransikan.

6. Kerja prestatif dan antusiasme.

Menjadi seorang wirausaha berarti harus memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang2 usaha yang ada dan mendayagunakan sumber2 daya yg diperlukan untuk mengatasi dan memperkecil suatu risiko usahanya yg tlah diperhitungkan dengan matang dan menyukai tantangan dengan resiko yg masuk akal.

Seorang wirausaha adalah penentu risiko dan bukan penanggung risiko. Drucker mengatakan bahwa ketika seorang wirausaha menetapkan sebuah keputusan, sudah memahami secara sadar bahwa resiko akan dihadapinya. Penerapan inovasi dalam usaha merupakan usaha yang kreatif untuk mengatasi kemungkinan terjadinya risiko.

Didalam berwirausaha, praktiknya penuh risiko. Misal : adanya persaingan, harga turun naik, barangnya tidak laku dijual, adanya resesi dan inflasi. Namun smua risiko yg sudah diketahui seorang wirausaha hrs bisa membuat keputusan dari segala macam segi, serta tidak lupa memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Esa.

Mengenai perkembangan dan Pengertian teori wirausahawan antara lain :

1. Tahun 1725, Richard Cantillon, menyatakan bahwa wirausaha itu berperan sebagai orang yang menanggung risiko yang berbeda dengan orang yang memberi modal.

2. Tahun 1797, Bedeau, menyatakan bahwa wirausaha itu berperan sebagai orang yang menanggung risiko, perencanaan, supervisi, mengorganisasi, dan pemilik perusahaan.

3. Tahun 1961, David Mc. Lelland, menyatakan bahwa wirausaha itu adalah seorang energi dan membatasi resiko.

4. Tahun 1985, Robert Hisrich, menyatakan bahwa wirausaha itu adalah seorang yg memiliki inisiatif, mengorganisasi mekanis sosial, ekonomi, dan menerima resiko kegagalan usahanya.

Share This :
Ari Kristianto