MASIGNCLEAN101

Pengertian Metode Persuasi

sosialisasi politikPersuasi dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap/pendapat atau membujuk agar berbuat sesuatu. Dalam karangan persuasi penulis berusaha membujuk, mengarahkan, menyarankan atau mendorong pembacanya untuk berbuat sesuatu. Jika dalam argumentasi yang menjadi sasaran utama adalah logika, maka yang menjadi sasaran utama persuasi ialah emosi pembaca- meski logika seperti pada argumentasi juga tidak kalah pentingnya

Ada bermacam-macam cara (metode) untuk membuat atau memperkuat persuasi, antara lain sebagai berikut :

1. Rasionalsasi

Mencari-cari alasan pembenar meski sebenarnya tidak memiliki hubungan langsung. Misal, ketika seseorang tidak mengerjakan ujian, ia membela diri dengan mengatakan soalnya terlalu sulit, yang lain juga banyak yang tidak lulus dan sebagainya

2. Identifikasi

Menyamakan diri pembaca atau penulis seolah-olah sama dengan pendengar atau pembaca. Misal : seseorang politisi untuk merebut simpati dari kalangan petani, ia mengatakan bahwa dirinya atau keluarganya juga pernah menjadi petani, dari keluarga atau nenek moyang petani yang tahu betul aspirasi mereka

3. Sugesti

Kata-kata orang yang kuat atau tinggi kedudukannya memiliki kekuatan untuk mmempengaruhi orang lain. Oleh karena itu, sebelum atau sambil berbicara, seseorang perlu berusaha agar pihak lain tahu siapa dirinya serta bagaimana kedudukan atau reputasinya. Dengan mengetahui bahwa pembicara atau penulisnya memiliki reputasi atau kedudukan yang tinggi, pendengar atau pembaca akan lebihh mudah percaya. Misalnya, seorang pengacara menceritakan pengalaman suksesnya membela seorang pejabat tinggi dalam suatu kasus besar. Seorang perawat atau paramedis menceritakan reputasi dokter yang akan mengoperasi kepada pasien atau keluarganya

4. Kompensasi

Mencari subtitusi (pengganti). Misalnya, seorang pejabat gagal dalam pembangunan pendidikan dan ekonomi, maka untuk tetap memperoleh kepercayaan publik, ia getol menonjolkan sukses disektor lain, misalnya pariwisata, pembangunan fisik dan sebagainya

5. Proyeksi

Melempar kesalahan atau kekurangan kepada pihak lain. Misalnya ketika perusahaan yang dipimpin bangkrut, seorang direktur mengatakan bahwa stafnya berpendidikan rendah, karyawannya tidak kompak dan sebagainya

6. Menakut-nakuti

Mengemukakan bahaya atau risiko jika tidak mengikuti. Misalnya, sebuah pabrik makanan berkalsium tinggi akan menggembar-gemborkan risiko osteoporosis (tulang keropos) jika kekurangan kalsium; sedangkan produsen makanan berserat tinggi selalu mengemukakan risiko kurang serat dan sebagainya

7. Membeberka keunggulan atau keuntungan

Mengemukakan keunggulan atau keuntungan jika mengikuti ajakannya. Sebaliknya kelemahan atau kerugiannya tidak pernah diungkap

Misalnya :

- Bank akan selalu mengatakan bahwa ia member bunga tinggi kepada penabung atau deposan sehingga sangat menguntungkan dan aman

- Produsen obat selalu mengatakan bahwa produknya paling manjur untuk menyembuhkan suatu penyakit

Share This :
Ari Kristianto