MASIGNCLEAN101

Koherensi Antar Kalimat Dan Antar Paragraf

imagesParagraf atau alinea merupakan bagian dari wacana yang merupakan satu kesatuan. Paragraf yang baik harus memenuhi kriteria:

1. Memiliki satu ide pokok atau satu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas

2. Antar kalimat saling bertautan (berkoherensi) sehingga membentuk satu kesatuan

Selain itu sebuah paragraf harus dibentuk oleh kalimat-kalimat yang saling berkoherensi. Untuk memperoleh koherensi antar kalimat dalam parargraf urutan kalimat harus diperhatikan. Selain itu, sering digunakan penanda koherensi yang berupa pengulangan kata kunci, pemakaian kata ganti dan pemakaian konjungsi (penghubung/transisi). Disamping itu, koherensi juga bisa hanya ditujukan oleh situasi dan hubungan-hubungan logis (logika)

1. Pengulangan kata atau frase kunci

2. Kata ganti

3. Konjungsi antar kalimat

Berikut ini konjungsi yang sering digunakan untuk penanda hubungan atau koherensi, adalah :

1) Hubungan penguatan atau tambahan : selain itu, lagi pula, disamping itu, demikian pula, tidak hanya….tetapi juga

2) Hubungan sebab-akibat (kausal) : oleh karena itu, akibatnya, maka, sehingga

3) Hubungan pertentangan : akan tetapi, namun demikian, sebaliknya, padahal, sedangkan, sebenarnya

4) Hubungan tujuan : untuk itu, untuk maksud tersebut, tujuannya

5) Hubungan konsekuensi logis dari suatu keadaan atau peristiwa : tentu saja, sudah barang tentu, demikian

6) Hubungan ringkasan atau simpulan : jadi, memang, pendek kata, dengan demikian

7) Hubungan contoh : contohnya, misalnya

8) Hubungan perurutan : kemudian, selanutnya, setelah itu

9) Hubungan waktu : ketika itu, saat itu, waktu itu

10) Hubungan perbandingan : seperti halnya, beda halnya

11) Hubungan pemilihan : atau, bisa juga, alternative lain

4. Situasi

Contoh :

Awan menambah senja lekas menggelap. Gntur menghempas-hempas di ujung langit. Jalan-jalan kosong dan sepi. Beberapa orang bergegas lari menghindari hujan yang mulai turun

5. Hubungan-hubungan logis (logika)

Koherensi antar kalimat dalam paragraf sering hanya ditunjukkan oleh hubungan-hubungan logis (logika) yang tidak eksplisit

Contoh :

Sekarang masalah kesehatan sudah menjelma menjadi barang mahal. Biaya perawatan dirumah sakit meningkat tajam, harga obat melambung tinggi, ongkos pemeriksaan laboratorium juga naik dan jasa dokter serta tenaga medis lainnya tentu tak mau ketinggalan. Kasihan rakyat miskin kalau tidak ada bantuan dari pemerintah

Untuk menjamin koherensi antar paragraf dapat digunakan konjungsi antar paragraf yang pada dasarnya sama dengan konjungsi antar kalimat. Disamping itu, dapat juga dengan pengulangan kata kunci dan pemakaian kata ganti seperti halnya penanda koherensi antar kalimat, serta hubungan-hubungan logis yang implisit

Contoh

Semua orang pasti akan menilai bahwa pelaku pembuang sampah atau limbah ke dalam kali cenderung mengabaikan orang lain yang sama-sama memanfaatkan kali tersebut untuk kepentingan yang lain

Sebenarnya, pelaku menyadari bahwa kali itu dimanfaatkan tidak hanya oleh diri sendiri dan pemanfaatanya pun tidak untuk membuang sampah, melainkan sebagai sumber air bagi kesehatan dan kebersihan

Share This :
Ari Kristianto
avatar

memang konjungsi sangat penting untuk membuat kalimat bahkan paragraf, klo bingung membuat artikel biasanya karena kosa kata konjungsi yang sedikit.., oh ia makasih bagus artikelnya

21 August 2016 at 22:57